
Serba-Serbi Web Development!
Serba-Serbi Web Development, Di jaman yang serba digital seperti saat ini, tentunya kita harus mengikuti perkembangan yang ada dalam membangun bisnis. Mulai dari mulai menggunakan metode pemasaran secara online, turut dalam penjualan melalui online market atau shop, sekaligus mengikuti tren penggunaan situs web, yakni dengan mengoptimalkan web development.
Sebelum kita jauh membahas tentang Serba-Serbi Web Development, maka ada baiknya untuk kamu mengetahui apa itu web development. Berikut informasinya buat kamu!
Apa Itu Web Development?
Web Development atau banyak masyarakat kenal sebagai web development secara umum mengacu pada tugas-tugas yang memiliki kaitan dengan pengembangan situs web untuk hosting melalui intranet/internet. Proses pengembangan web ini juga meliputi desain web, pengembangan konten web, penulisan skenario/skrip untuk klien dan server. Serta, yang tak kalah pentingnya, adalah untu melakukan konfigurasi keamanan jaringan.
Dalam artian yang lebih luas, pengembangan web mencakup seluruh jenis tindakan, pembaruan, serta operasi yang situs web perlukan. Yakni membangun, memelihara, dan mengelola situs web dengan tujuan untuk memastikan kinerja serta optimalisasi kecepatan guna situs web.
Jadi, secara artian rincinya, pengembangan web atau web development adalah pengkodean atau pemrograman yang memungkinkan pengoptimalan fungsionalitas situs web. Hal ini juga sesuai dengan kebutuhan pemilik situs. Terutama, segala hal yang berkaitan dengan aspek non-desain dalam membangun situs web, yang mencakup pengkodean dan penulisan markup.
Dalam hal ini, ada tiga jenis utama dari web development yang harus kamu pahami. Yakni, Front-End Development, Back-End Development, dan Full-Stack Developer. Berikut pembahasannya untuk kamu!
Front-End Development
Front-End Development pada dasarnya harus melibatkan sisi “menghadap klien” dari pengembangan web. Artinya, tugas dari Front-End Development selalu berkaitan dengan bagian situs, aplikasi, atau produk digital. Yangmana, ini akan dilihat dan berinteraksi dengan pengguna (konsumen dan konsumen potensial). Front-End Develeopment bertanggung jawab atas tampilan dan “ciri khas” produk digital, itulah sebabnya mereka sering juga disebut sebagai web designer.
Front-End Development umumnya harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bahasa pemrograman, termasuk HTML, CSS, dan JavaScript, serta kerangka kerja digital seperti React, Bootstrap, Backbone, AngularJS, dan EmberJS.
Back-End Development
Jika Front-End Development dominan bertanggung jawab atas tampilan produk digital, maka Back-End Development berfokus pada cara kerja dari situs web. Ini berarti, Back-End Development memiliki tanggung jawab untuk mengawasi apa yang ada di bawah sistem, termasuk interaksi basis data, otentikasi pengguna atau user authentication, server, konfigurasi jaringan dan hosting, serta logika bisnis.
Tanggung jawab utama Back-End Development adalah untuk memastikan kemampuan fungsionalitas situs, termasuk efektivitas dan kecepatan aksesnya. Untuk melakukan itu, Back-End Development harus menguasai cara membangun server dengan kerangka kerja modern (sambil mengembangkan API khusus dan menyajikan situs web serta file statis), dan cara mengelola database dan data di server web. Biasanya, bidang ini banyak menggunakan bahasa pengembangan server, termasuk PHP, Ruby, dan Python, serta MySQL, Oracle, dan Git.
Full-Stack Developer
Secara singkat, Full-Stack Developer adalah seseorang yang menguasai Front-End Development dan Back-End Development. Seorang Full-Stack Developer harus mahir dalam melakukan pemograman dan perawatan dari kedua bidang development di atas, sekaligus mampu untuk memahami setiap jenis perkembangan yang ada. Dengan spesifikasi yang dimiliki, maka tidak heran ada banya perusahaan yang mengincar tenaga Full-Stack Developer untuk mengembangkan situs web yang dimilikinya.
Nah, demikianlah informasi seputar web development untuk kamu yang pemula di dunia web development!
2 thoughts on “Serba-Serbi Web Development!”